CEO Ripple Peringatkan Potensi Black Swan pada Tether

NANGGROE NEWS

- Redaksi

Jumat, 1 November 2024 - 06:19 WIB

509 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, baru-baru ini menyampaikan kekhawatirannya terhadap kemungkinan Black Swan event yang bisa menimpa Tether (USDT). Istilah “Black Swan” merujuk pada peristiwa tak terduga dengan dampak signifikan yang dapat mengguncang pasar secara besar-besaran.

Dalam konteks ini, Garlinghouse meyakini bahwa ketidakpastian dan volatilitas pasar kripto semakin mengkhawatirkan dengan adanya potensi masalah di sekitar Tether.

Peringatan ini disampaikan Garlinghouse pada Mei 2024, setelah adanya laporan yang menyebutkan bahwa Tether mungkin sedang berada di bawah pengawasan ketat pemerintah AS, meskipun CEO Tether, Paolo Ardoino, telah membantah klaim tersebut.

Apa Itu Black Swan Event?

Black Swan event adalah peristiwa langka yang sulit diprediksi namun memiliki dampak besar terhadap pasar. Konsep ini dipopulerkan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya The Black Swan. Peristiwa Black Swan ditandai oleh tiga karakteristik utama:

Tidak Terduga – Terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya tanda yang jelas.

Dampak Signifikan – Mengguncang pasar atau sektor ekonomi tertentu dengan dampak yang besar.

Hindsight Bias – Setelah peristiwa terjadi, orang cenderung berpikir bahwa peristiwa tersebut dapat diprediksi, padahal tidak.

Black Swan events sering menimbulkan volatilitas tinggi dan ketidakpastian besar di pasar keuangan. Jika peristiwa ini menimpa Tether, dampaknya tidak hanya pada harga USDT, tetapi juga seluruh pasar kripto.

Potensi Dampak Black Swan pada Tether dan Pasar Kripto

Jika Black Swan benar-benar terjadi pada Tether, USDT yang saat ini menjadi stablecoin dominan di pasar kripto bisa kehilangan kepercayaan publik. Situasi ini dapat memicu:

Kepanikan investor yang dapat mengakibatkan penarikan besar-besaran dari pasar.

Volatilitas ekstrem pada aset kripto lainnya seperti Bitcoin dan Ethereum.

Penurunan likuiditas yang bisa menyebabkan migrasi ke stablecoin lain atau bahkan ke aset tradisional.

Dalam menghadapi situasi seperti ini, Garlinghouse menyarankan investor untuk mempertimbangkan strategi diversifikasi dan pendekatan manajemen risiko, terutama dengan menggunakan strategi barbell yang direkomendasikan oleh Taleb. Taleb adalah strategi menempatkan aset di kedua sisi spektrum risiko: sebagian besar pada investasi yang sangat aman dan sebagian kecil pada aset berisiko tinggi.

Kesimpulan

Kekhawatiran yang diungkapkan oleh Garlinghouse menambah tekanan terhadap stabilitas USDT dan meningkatkan perhatian investor terhadap risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Apakah Black Swan akan benar-benar menimpa Tether atau tidak, waktu yang akan menjawab. Namun, dalam pasar kripto yang fluktuatif, peringatan Garlinghouse adalah pengingat bahwa investor harus selalu siap menghadapi ketidakpastian.

Tentang Palapa

Palapa melalui PT Global Karya Wisesa adalah perusahaan berbasis teknologi di garis depan inovasi blockchain dan aset kripto. Palapa memiliki visi mendorong adopsi dan pemanfaatan teknologi blockchain secara luas dengan menciptakan ekosistem yang mudah dan berfokus pada pengguna.
Token Palapa (PLPA) sudah resmi terdaftar oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Dimana token Palapa telah masuk ke dalam daftar 545 aset kripto yang dapat diperdagangkan saat ini. PLPA dibangun menggunakan blockchain Ethereum dengan standar ERC-20. Seperti diketahui, Ethereum menyediakan platform yang kuat dan aman untuk perilisan dan pengelolaan token dengan memastikan transparansi dan interoperabilitas dalam ekosistem blockchain yang lebih luas.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

ProCap Bangga Mengumumkan Peluncuran Luminex Payment Gateway
Harga Emas Tertekan Usai Pengangkatan Scott Bessent Sebagai Menkeu AS
LindungiHutan Meluncurkan Ebook “Sustainability Report 101”: Panduan Komprehensif untuk Bisnis Berkelanjutan
Kuret Adalah Prosedur Medis, Yuk Kenali!
Tanda-Tanda Hamil yang Tidak Disadari, Apa Saja?
ASUENE and Lexer Research have signed a MoU for a Human Resource Development project aimed to train GX talent to drive GHG emissions reduction in the ASEAN region
5 Kesalahan Umum dalam Memilih Gagang Pintu Rumah Minimalis
Mau Kripto Aman? Kenali Apa Itu Cold Wallet dan Pilihan Terbaik di Pasaran

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 11:15 WIB

ProCap Bangga Mengumumkan Peluncuran Luminex Payment Gateway

Senin, 2 Desember 2024 - 07:11 WIB

Harga Emas Tertekan Usai Pengangkatan Scott Bessent Sebagai Menkeu AS

Jumat, 29 November 2024 - 05:25 WIB

Kuret Adalah Prosedur Medis, Yuk Kenali!

Kamis, 28 November 2024 - 22:01 WIB

Tanda-Tanda Hamil yang Tidak Disadari, Apa Saja?

Kamis, 28 November 2024 - 20:36 WIB

ASUENE and Lexer Research have signed a MoU for a Human Resource Development project aimed to train GX talent to drive GHG emissions reduction in the ASEAN region

Kamis, 28 November 2024 - 07:28 WIB

5 Kesalahan Umum dalam Memilih Gagang Pintu Rumah Minimalis

Kamis, 28 November 2024 - 07:12 WIB

Mau Kripto Aman? Kenali Apa Itu Cold Wallet dan Pilihan Terbaik di Pasaran

Kamis, 28 November 2024 - 05:32 WIB

Harga Minyak WTI Hari Ini Melonjak, Didukung Ketegangan Global

Berita Terbaru

BANDA ACEH

Money Politik Marak di Aceh?

Selasa, 3 Des 2024 - 00:03 WIB